SIMALUNGUN - Hingga saat ini, sorotan publik masih terfokus pada bobroknya sistem keamanan dan keselamatan tidak berfungsi maksimal di RSUD Perdagangan, jalan Radjamin Purba, Kelurahan Perdagangan III, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Selasa (23/04/2024) sekira pukul 09.30 WIB.
Pasalnya, kepada awak media ini, warga setempat mengungkapkan, tidak terlihat adanya petugas sekuriti yang berjaga, meskipun fasilitas pos pengamanan tersedia. Tampak pos pengamanan di pintu gerbang RSUD Perdagangan tak berpenghuni.
"Setiap saat, baik di waktu siang ataupun di waktu malam hari tidak pernah terlihat petugas sekuriti yang bertugas di pos penjagaan RSUD Perdagangan, lae, " kata pengendara becak bermotor yang sering mangkal di lokasi.
Padahal, menurut KTU RSUD Perdagangan sebelumnya saat dikonfirmasi mengatakan, ada 6 orang personel sekuriti yang bertugas sesuai dengan jam kerja yang sudah diatur dan mengakui pihak RSUD kekurangan personel keamanan.
"Personel 6 orang dibagi shift kerjanya dan soal kekurangan tenaga keamanan telah diajukan dalam proses pengajuan rencana kebutuhan, " ujar M. Simanjuntak.
Sementara, Direktur RSUD Perdagangan dr. Lidya Saragih dimintai tanggapannya perihal informasi RSUD Perdagangan tidak dilengkapi petugas pengamanan atau personel security melalui pesan percakapan selularnya.
Namun, sangat disesalkan dr. Lidya Saragih terkesan enggan menanggapi, padahal salah seorang petugas medis, seorang wanita telah mengalami pelecehan seksual saat bertugas shift malam di RSUD Perdagangan beberapa waktu lalu.